TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dinilai selangkah lebih maju dalam menerapkan tes Covid-19 berbasis hembusan napas di kawasan ASEAN.
Pada awal 2021, GeNose C19 yang merupakan alat deteksi Covid-19 lewat hembusan napas telah digunakan di moda transportasi kereta api, lalu kemudian menyusul moda transportasi bus, dan kemudian di moda transportasi udara.
Sementara itu Singapura baru pada 24 Mei 2021 mengumumkan untuk sementara menyetujui uji napas yang dilakukan sekitar 60 detik untuk mendeteksi Covid-19.
Uji coba penerapan teknologi alat tes napas Covid-19 dilakukan di salah satu titik perbatasan Singapura dan Malaysia. Uji analisis napas akan dilakukan bersamaan dengan tes cepat antigen Covid-19 wajib saat ini.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menuturkan Indonesia pastinya lebih maju dalam menerapkan tes Covid-19 berbasis napas.
“Pasti (lebih maju karena telah menerapkan GeNose C19). Hanya saja kebijakan memberlakukan GeNose C19 (tetap tergolong) lambat. Harusnya dari dulu, sudah terbukti secara medis, semua orang mengakui,†ujar Agus.
Agus menuturkan GeNose C19 memiliki kelebihan yang sangat mendukung pergerakan mobilisasi masyarakat dan dunia transportasi karena dapat menghadirkan biaya yang lebih terjangkau dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Adapun saat ini GeNose C19 sudah digunakan di sejumlah bandara, seperti misalnya di 15 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero), yaitu: Bandara Husein Sastranegara, Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Thaha, Depati Amir, HAS Hanandjoeddin, Radin Inten II, Supadio, Raja Haji Fisabilillah, Sultan Iskandar Muda, Sultan Syarif Kasim II, Tjilik Riwut, Banyuwangi, Silangit, Minangkabau, dan Fatmawati Soekarno.
Melihat data tersebut, maka hanya 4 bandara AP II yang belum menerapkan GeNose C19, termasuk Bandara Soekarno-Hatta.
Agus menyayangkan belum adanya GeNose C19 di Bandara Soekarno-Hatta.
Agus menegaskan bahwa penggunaan GeNose C19 di bandara-bandara akan sangat mendukung penumpang pesawat.
“GeNose C19 itu akurat, cepat dan tepat. Tidak menghambat orang melakukan penerbangan, tidak memberatkan. GeNose C19 juga berbiaya murah. Berikan kemudahan [bagi pelaku perjalanan], toh bisa dipertanggungjawabkan,†jelas Agus.
"Bangsa Indonesia harus menghargai produk putra terbaik bangsa, jangan terlalu bangga produk negara lain," ujarnya.
Sumber : https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/05/25/indonesia-pakai-genose-c19-di-moda-transportasi-singapura-kini-ikut-uji-napas-untuk-tes-covid-19
© 2024 PT SWAYASA PRAKARSA, All Rights Reserved.